Kata Pengantar
Kajian Risiko Bencana telah dilakukan di Desa Gunung Malang Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombik Timur pada Tgl. 08 – 09 Nopember 2017.
Kajian ini menggunakan beberapa teknik dan metode, yaitu: Alur Sejarah Bencana, Kalender Musim, Pemetaan Lokasi Bencana, Penelusuran Wilayah Lokasi Bencana, dan Analisis Risiko Bencana. Jumlah peserta dari masyarakat yang hadir dalam kajian resiko bencana ini 20 orang (20 orang laki-laki dan 0 orang perempuan) yang mewakili masyarakat , serta tokoh-tokoh masyarakat (tokoh agama, pemuda, dan wanita).
Berdasarkan diskusi dari Alur Sejarah teridentifikasi 4 jenis bencana penting yang pernah terjadi di Desa Gunung Malang. Berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan, urutan tingkat pentingnya becana tersebut untuk dikaji lebih lanjut adalah: 1) Banjir, 2) Abrasi, 3). Kekeringan, 4). Wabah Penyakit Malaria
Sebelum kajian dimulai, fasilitator memberikan pemahaman tentang perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana. Masyarakat diajak berdiskusi tentang factor iklim, pemanasan global, gas rumah kaca, praktek-praktek masyarakat yang menyebabkan perubahan iklim dan dampak perubahan iklim. Melalui pemahaman ini masyarakat mudah menemu kenali bencana-bencana yang dirasakan. Bahkan masyarakat menyadari bahwa bencana yang dirasakan selama ini sebagian besar disebabkan oleh mereka sendiri.
Mengawali diskusi , fasilitator mengajak peserta untuk mengkaji mengenai alur Sejarah Bencana
Berdasarkan diskusi dari Alur Sejarah teridentifikasi 4 jenis bencana penting yang pernah terjadi di Desa Gunung Malang. Hasil pemeringkatan yang dilakukan, urutan tingkat pentingnya bencana tersebut untuk dikaji lebih lanjut adalah: 1) Banjir, 2) Abrasi 3) Kekeringan, 4) Wabah Penyakit Malaria. Tetapi karena keterbatasan waktu kajian maka hanya 3 jenis bencana yang dikaji bersama yaitu 1). Banjir, 2). Kekeringan 3). Abrasi.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim dan cuaca ekstrim telah terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini telah menimbulkan berbagai kebingungan, baik di tingkat masyarakat maupun pemerintah. Perubahan tersebut telah berdampak pada perubahan musim yang tidak bisa diprediksi. Bagi masyarakat di Lombok yang mengandalkan sumber mata pencaharian pada sistem pertanian lahan kering, pergeseran waktu curah hujan dan intensitas hujan yang tidak menentu telah menyebabkan kegagalan panen (padi, jagung dan palawija lainnya) di mana-mana. Kegagalan panen tersebut telah mengancam ketahanan pangan di masyarakat dan juga penurunan sumber pendapatan petani dari hasil tanaman umur panjang.
Selain telah mengancam, perubahan iklim dan cuaca ekstrim yang terjadi pada beberapa tahun belakangan ini juga telah menimbulkan berbagai bencana, antara lain banjir, angin kencang, kemarau panjang dan longsor yang merusak lahan pertanian, pemukiman, infrastruktur, dan lain-lain. Bencana-bencana tersebut telah menjadikan masyarakat yang sudah cukup rentan, menjadi semakin rentan.
Perubahan iklim dan cuaca ekstrim sebenarnya lebih banyak disebabkan oleh perilaku manusia yang kurang bersahabat dalam menjaga daya dukung lingkungan. Namun sayangnya, banyak masyarakat yang tidak memahami secara utuh tentang komponen-komponen iklim, perubahan-perubahan yang terjadi serta faktor-faktor yang telah menyebabkan perubahan tersebut. Karena ketidakpahaman tersebut, perilaku yang dikembangkan bahkan masih mengancam kelestarian lingkungan dan mendorong perubahan iklim yang lebih besar. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya-upaya untuk membangun pemahaman bersama para pihak tentang iklim, perubahan yang terjadi, dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut.
Perlu juga dibangun pemahaman bersama bahwa penanggulangan bencana membutuhkan peran aktif berbagai pihak (pemerintah, LSM, organisasi masyarakat, dll) secara terpadu dan bersama-sama untuk melakukan tindakan – baik tindakan mitigasi maupun adaptasi – agar dampak negatif dari perubahan iklim dan bencana yang terjadi bisa diminimalkan.
Masyarakat perlu mengembangkan rencana aksi di tingkat desa guna menyikapi perubahan iklim, termasuk menurunkan risiko dan meningkatkan kapasitas masyarakat jika bencana-bencana yang diprediksikan benar-benar terjadi. Rencana aksi tersebut perlu dikomunikasikan secara aktif oleh masyarakat kepada pemerintah, dan pemerintah wajib merespon kebutuhan masyarakat tersebut. Dengan demikian, dapat meningkatkan ketahanan masyarakat dari sejak awal dan mencegah dampak yang lebih besar dari bencana.
Karena itulah dilakukan kajian perubahan iklim dan bencana yang melibatkan seluruh lapiasan masyarakat sehingga bisa membangun pemahaman bersama para pihak dalam menyikapi perubahan iklim dan penanggulangan bencana.
Tujuan
Kajian Perubahan Iklim dan Resiko Bencana ini bertujuan untuk:
Keluaran yang ingin dicapai dari Kajian ini adalah:
BAB II
PROFIL DESA GUNUNG MALANG
Gambaran Umum
Desa Gunung Malang merupakan salah satu desa dari 15 (Lima Belas) desa yang ada di wilayah adminstratif Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur dengan luas wilayah 44,90 km3, yang berupa tanah pertanian sedangkan sebagiannya berupa tegalan, pekarangan dan pemukiman penduduk, dengan tofografi berbukit. Terletak pada ketinggian 150/dpl, dengan tofografi berbukit dan bergelombang, serta iklim tropis yang memiliki 2 (dua) musim yaitu: musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan rata-rata mencapai 923 mm/th terjadi pada bulan Januarir sampai Juni dan musim kemarau terjadi pada bulan Juli sampai Desember. Batas wilayah desa Gunung malang:
Sebelah Timur Berbatasan dengan Selat Alas
Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Puncak Jeringo
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Labuhan Pandan
Secelah selatan berbatasan dengan Desa Seruni Mumbul
Kondisi Geografis
|
||
No |
Uraian |
Keterangan |
1 |
Luas Wilayah |
44,90 km3 |
|
|
32,97 % |
2 |
Jarak Dari Kota Kecamatan |
10,0 km |
3 |
Jarak Dari Kota Kabupaten |
35 km |
4 |
Tinggi DPL |
150 |
5 |
Curah hujan |
923 |
6 |
Hari hujan |
79 |
Perangkat Desa
Uraian |
Jumlah |
Kepala Desa |
1 |
Sekretaris Desa |
1 |
Perangkat Desa |
7 |
BPD |
7 |
Kepala Dusun |
5 |
RT |
55 |
RW |
|
|
|
Jumlah penduduk di Desa Gunung Malang berjumlah 6.151 jiwa dengan 2.861 KK. Mayoritas adalah petani yang sangat tergantung pada curah seperti terlihat pada tabel dibawah ini:
No |
Uraian |
Keterangan |
A |
Jumlah Penduduk Secara Umum |
|
1 |
Jumlah Penduduk |
6.151 jiwa |
2 |
Jumlah Penduduk Laki-laki |
3.014 jiwa |
3 |
Jumlah Penduduk Perempuan |
3.137 jiwa |
4 |
Kepadatan Penduduk |
132 jiwa/km2 |
|
Jumlah penduduk dispable |
- |
5 |
Jumlah KK |
2.861 KK |
|
Jumlah penduduk penerima jamkesmas/bpjs |
3092 |
6 |
prasejahtera |
1.62 KK |
|
Sejahtera 1 |
732 KK |
|
Sejahtera 2 |
422 KK |
|
Sejahtera 3 |
86 KK |
|
Sejahtera 3+ |
2 KK |
B |
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian |
|
1 |
Petani |
1.360 |
|
Buruh tani |
1.842 |
2 |
Peternak |
640 |
3 |
Nelayan |
225 |
4 |
PNS/Tentara |
6 |
5 |
Pensiunan |
- |
6 |
Lainya |
- |
C |
Jumlah Penduduk Menurut Agama |
|
1 |
Islam |
6.151 jiwa |
2 |
Katholik |
- |
3 |
Protestan |
- |
4 |
Hindu/Budha |
- |
5 |
Marapu |
- |
Sarana Infrastruktur Umum
Kondisi Sarana Infrastruktur Umum |
|
||
No |
Uraian |
Jumlah |
Keterangan |
1 |
Sekolah SD |
2 Unit |
Negeri |
2 |
MI |
3 unit |
swasta |
4 |
MTs |
3 Unit |
Swasta |
7 |
MA (Madrasyah Aliyah) |
2 Unit |
Swasta |
9 |
TK |
5 unit |
swasta |
10 |
Masjid |
8 unit |
Pembangunan Secara swadaya |
11 |
Musholla |
7 unit |
Pembangunan Secara swadaya |
12 |
CHC (Cumunity health Centre) PUSTU |
- |
- |
13 |
Poskesdes |
1 Unit |
- |
14 |
Posyandu |
7 unit |
- |
15 |
Kantor desa |
1 unit |
- |
16 |
Kantor Police |
- |
- |
17 |
Jalan desa jalan aspal |
64,35 km |
- |
18 |
jalan desa jalan tanah |
103,24 km |
- |
19 |
Sarana penerangan listrik |
- |
- |
20 |
Bendungan |
- |
- |
Pendidikan
Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru Menurut Jenjang
Pendidikan di Desa Gunung Malang.
Uraian |
Sekolah |
Murid |
Guru |
|||
Negeri |
Swasta |
Lk |
Pr |
PNS |
Honor |
|
TK |
- |
5 |
301 |
- |
27 |
|
SD |
2 |
- |
245 |
197 |
18 |
7 |
MI |
- |
3 |
222 |
208 |
1 |
41 |
SMP |
- |
3 |
468 |
- |
74 |
|
MTs |
- |
3 |
157 |
155 |
- |
54 |
SMA |
- |
3 |
391 |
- |
70 |
|
MA |
- |
2 |
48 |
100 |
- |
48 |
Kondisi Sumber Daya Manusia |
|
|
|
||||
Aspek Indikator |
Jumlah |
|
|||||
Pendidikan |
|
Total |
L |
P |
|
||
SD |
442 |
245 |
197 |
|
|||
MI |
430 |
222 |
208 |
|
|||
MTs |
312 |
157 |
155 |
|
|||
MA |
148 |
48 |
100 |
|
|||
TK |
301 |
- |
- |
|
|||
Diploma |
- |
- |
- |
|
|||
S1 |
- |
- |
- |
|
|||
S2 |
- |
- |
- |
|
|||
Lainnya |
- |
- |
- |
|
|||
Perekonomian:
Perekonomian Desa Gunung Malang secara umum bergantung pada pertanian tetapi ada usaha ekonomi lainnya dengan membuka kios dan lainnya seperti berikut.
Sarana pendukung Ekonomi:
Uraian |
Jumlah |
Pasar Umum |
- |
Kios/Warung |
101 unit |
Warung Makan |
5 Unit |
Koperasi |
1 Unit |
Industri Kerajina |
3 Unit |
Lembaga Keuangan Non Bank |
1 Unit |
Kelompok Simpan Pinjam |
9 Unit |
Koperasi Simpan Pinjam |
1 Unit |
Bumdes |
1 Unit |
Kendaraan umum yang masuk ke wilayah tersebut |
- |
Kondisi perekonomian masyarakat
Uraian |
Jumlah (KK) |
Mobil Pribadi |
- |
Motor Pribadi |
- |
Rumah permanen |
- |
Rumah non permanen |
- |
Pengguna listrik PLN |
1.125 |
Pengguna listrik non PLN |
- |
Diesel Umum |
3 |
Pelita |
- |
Genset Pribadi |
10 |
Jumlah KK yang rawan pangan |
- |
Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Desa Gunung Malang adalah sebagai berikut:
No |
Uraian |
Jumlah |
1 |
Rumah sakit |
- |
|
Posyandu |
7 |
|
Polindes |
1 |
|
Rumah Bersalin |
1 |
2 |
Tenaga Kesehatan |
|
|
Dukun pengobatan alternatif |
2 |
|
Perawat |
5 |
|
dukun bersalin terlatih |
2 |
Penggunaan alat KB:
No |
Jenis alat KB |
Jumlah |
1 |
IUD |
34 |
2 |
Kondom |
26 |
3 |
PIL |
75 |
4 |
MOP |
34 |
5 |
MOW |
12 |
6 |
Suntikan |
681 |
7 |
Implan |
153 |
Akses air bersih
No |
Jenis Sumber Air Bersih |
Jumlah (Unit) |
Pemanfaat (KK) |
1 |
Bak penampung air hujan |
1 |
20 |
2 |
Depot isi ulang |
0 |
0 |
3 |
Mata Air |
1 |
377 |
4 |
Sumur gali |
678 |
1.375 |
5 |
Beli dari tangki swasta |
0 |
0 |
6 |
Hidran umum |
1 |
67 |
7 |
PAM |
1 |
327 |
8 |
Sumur pompa |
18 |
635 |
Sanitasi
No |
Jenis |
Jumlah |
1 |
Jamban Keluarga |
462 Kk |
2 |
MCK Umum |
4 Rumah |
3 |
Sumur Resapan Air Rumah Tangga |
|
4 |
Leher Angsa |
- |
5 |
Plengsengan |
- |
6 |
Cemplung |
- |
7 |
Lainya |
- |
Komoditi Pertanian
Potensi tanaman semusim di Gunung Malang adalah sebagai berikut :
No |
Uraian |
Luas (Ha) |
Produksi (Ton) |
1 |
Ubi kayu |
11,50 |
143,75 |
2 |
Ubi jalar |
2,50 |
27,50 |
3 |
Tomat |
11,00 |
110,00 |
4 |
Terong |
5,00 |
12,50 |
5 |
Padi ladang |
169,00 |
733,29 |
6 |
Mentimun |
3,00 |
12,60 |
7 |
Kacang tanah |
5,30 |
9,76 |
8 |
Kacang panjang |
14,00 |
32,20 |
9 |
Kacang kedelai |
6,50 |
7,34 |
10 |
Kacang Hijau |
340,00 |
442,00 |
11 |
Jagung |
720,00 |
5.400,00 |
12 |
Cabe |
47,50 |
85,50 |
13 |
Bawang Merah |
4,50 |
14,85 |
14 |
Umbi-umbian lain |
2,00 |
3,00 |
Potensi Komoditi Perkebunan dan Hutan di Desa Gunung Malang adalah sebagai berikut: |
|||
Aspek Indikator |
Jumlah produksi |
||
Jenis Tanaman Perkebunan |
Coklat
|
Belum produksi |
- |
Sudah produksi |
- |
||
Cengkeh
|
Belum produksi |
- |
|
Sudah produksi |
- |
||
Tembakau
|
Belum produksi |
- |
|
Sudah produksi |
- |
||
Kopi
|
Belum produksi |
- |
|
Sudah produksi |
- |
||
Luas Hutan Desa |
......................... |
||
Rata-rata kepemilikan lahan |
........................ |
Ternak
Jumlah Ternak didesa Gunung Malang:
No |
Jenis |
Jumlah |
Hasil Produksi |
1 |
Sapi potong |
- |
- |
2 |
Kambing/Domba |
- |
- |
3 |
Air liur burung walet |
- |
21,00 |
4 |
Telur |
- |
3.700,00 |
Program mitra yang ada di Desa
No |
Uraian |
Jenis Program |
1 |
LPSDM |
Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana (API-PRB) |
2 |
|
|
3 |
|
|
BAB III
METODOLOGI DAN PROSES KAJIAN DRA
Kajian ini menggunakan beberapa teknik dan metode, antara lain Bagan Alur Sejarah Bencana, Bagan Peringkat Bencana, Kalender Musim, Pemetaan Lokasi Bencana, Penelusuran Wilayah Lokasi Bencana, dan Analisis Risiko Bencana.
Bagan alur sejarah digunakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis bencana yang pernah terjadi di Desa Gunung Malang selama kurun waktu yang masih bisa diingat oleh masyarakat. Untuk mengetahui tingkat urgensi dari bencana-bencana yang pernah terjadi, dibuat bagan peringkat dengan menggunakan parameter frekuensi kejadian, jumlah korban, kecenderungan akan terjadi lagi, luasan dampak, dan nilai kerugian.
Kalender musim digunakan untuk mengidentifikasi kembali pola distribusi curah hujan, kecepatan angin, dan suhu udara; serta menarik hubungan antara komponen-komponen iklim tersebut dengan tingkat keberhasilan pengembangan tanaman yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Gunung Malang.
Pemetaan wilayah bencana dilakukan untuk memetakan lokasi-lokasi kejadian bencana yang pernah terjadi. Hasil pemetaan ditindaklanjuti dengan penelusuran wilayah (transek) untuk menggali informasi lebih mendalam tentang bencana yang pernah terjadi di lokasi tersebut.
Berdasarkan jenis-jenis bencana yang teridentifikasi, dengan mempertimbangkan waktu yang ada dan jumlah peserta yang terlibat dalam kajian, diambil 3 jenis bencana untuk diperdalam melalui Analisis Risiko Bencana. Analisis risiko bencana menggunakan 3 faktor, yaitu Ancaman, Kerentanan, dan Kapasitas. Masing-masing faktor dijabarkan ke beberapa aspek. Setiap aspek dianalisis dengan menggunakan beberapa parameter yang dikembangkan bersama masyarakat. Penilaian terhadap parameter-parameter yang disepakati menggunakan sistem skoring dari 1 sampai 3, dimana 1 bermakna kategori rendah, 2 untuk kategori sedang, dan 3 untuk kategori tinggi. Hasil penilaian dari setiap parameter kemudian dicari nilai rata-rata secara bertingkat mulai dari rata-rata pada tingkatan aspek dan akhirnya rata-rata pada tingkat faktor.
Untuk masing-masing jenis bencana, berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh pada masing-masing faktor, dihitung Tingkat Risiko Bencana dengan rumus sebagai berikut:
Ancaman X Kerentanan
Tingkat Risiko Bencana = ---------------------------------
Kapasitas
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, Tingkat Risiko Bencana dibagi menjadi 3 kategori:
Skor Tingkat Risiko Bencana
1 s/d < 3 Rendah
3 s/d < 6 Sedang
6 s/d 9 Tinggi
Berdasarkan hasil analisis risiko masing-masing jenis bencana, kemudian dikembangkan gagasan-gagasan yang bisa dibuat di tingkat masyarakat. Gagasan-gagasan tersebut kemudian dikembangkan menjadi rencana aksi di tingkat masyarakat.
BAB IV
HASIL KAJIAN DAN ANALISA TINGKAT RISIKO BENCANA
Jenis Bencana Dan Pemeringkatan
Berdasarkan alur sejarah, teridentifikasi 4 jenis bencana penting yang pernah terjadi di Desa Gunung Malang. Berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan, urutan tingkat pentingnya bencana tersebut mulai dari tingkat kepentingan tertinggi sampai terendah adalah sebagai berikut :
Tingkat Risiko Bencana
Berdasarkan hasil analisis risiko bencana terhadap 3 jenis bencana yang telah dilakukan, tingkat risiko masing-masing bencana adalah sebagai berikut.
Jenis Bencana Skor Tergolong
Analisis Masing-Masing Jenis Bencana
Tingkat ancaman banjir di Desa Gunung Malang tergolong Tinggi (skor rata-rata 2,77).
Banjir terjadi setiap tahun pada musim hujan terutama pada bulan Desember hingga bulan Pebruari dengan Intensitas sedang hingga tinggi dengan luasan dampak menggenangi permukiman waga hingga 900 KK, jalan raya, mencemari air bersih, merusaak jalan usaha tani dll. sementara banjir bangang terjadi pada tahun 2006, 2012, 2014,2017.
Tingkat kerentanan Desa Gunung Malang terhadap banjir tergolong Tinggi (skor rata-rata 2,50).
Beberapa factor penyebab kerentanan masyarakat adalah :
Tingkat kapasitas Desa Gunung Malang menghadapi bencana banjir tergolong Rendah (skor rata-rata 1,33).
Beberapa factor penyebab rendahnya kapasitas masyarakat adalah :
Tingkat ancaman kekeringan di Desa Gunung Malang tergolong Tinggi (skor rata-rata 2,14).
Kekerinagan terjadi setiap tahun dari bulan Juni-Nopember sehingga pada bulan tersebut lahan ladang tidak bisa di tanami, kecuali di sebagian kecil sawah, dibagian hilir itupun harus dibantu dengan membeli air dari sumur Bor yang ada.
Beberapa faktor utama penyebab terjadi kekeringan di Desa Gunung Malang antara lain :
Rata-rata tingkat kerentanan Desa Gunung Malang terhadap kekeringan tergolong Tinggi (skor 2,2).
Rata-rata tingkat Kapasitas atau Kemampuan Desa Gunung Malang menghadapi kekeringan tergolong Rendah (skor 1,66).
Beberapa factor penyebab rendahnya kapasitas masyarakat adalah:
Tingkat ancaman Abrasi di Desa Gunung Malang tergolong tinggi (skor rata-rata 2,88).
Tingkat kerentanan Desa Gunung Malang terhadap Abrasi tergolong Tinggi (skor rata-rata 2,78).
Beberapa penyebab rentannya masyarakat adalah:
Selengkapnya ada pada link di bawah :
Kirim Komentar